Teman Rantau. (Part 1)





    Memutuskan untuk kuliah di pulau Jawa merupakan salah satu keputusan besar yang aku buat selama hidup. Awalnya berpikir kalau aku pergi merantau aku akan memiliki hidup yang enak, gak ada yang mengatur kapan harus makan ataupun bangun dari tidur. Tetapi beberapa hari memulai hidup di perantauan membuatku cukup tersiksa, dimana aku harus menyiapkan segala yang ku butuhkan sendirian. Beberapa minggu tinggal di cikarang aku merasa sangat sepi dan merasa asing, tidak memiliki banyak kenalan dan teman merupakan masa-masa yang cukup membosakan bagiku.


    Sebagai mahasiswa baru aku punya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, suatu hari aku harus mengikuti Tes TOIEC yang diadakan oleh kampusku, aku datang dengan penuh semangat dan memilih tempat duduk yang tidak begitu didepan dan tidak terlalu belakang juga. Pengawas test sudah memasuki kelas dan membacakan peraturan saat test dan ternyata test yang dilakukan harus menggunakan pensil. Aku langsung melihat isi kotak pensil ku dan aku tidak menemukan pensil sama sekali, aku mulai panik dan mulai mencari pinjaman.


    Tak selang beberapa menit ada seseorang perempuan datang tergesa-gesa dan langsung duduk di depan aku duduk, tanpa basa-basi dan perkenalan aku langsung meminjam pensilnya (saat itu mukanya terlihat judes dan jutek). Gadis itu pun pergi ke depan kelas untuk mencari pensil lain yang iya miliki. Saat dia lagi sibuk mencari pensil untuk di pinjamkan ke aku, aku juga tetap sibuk mencari bantuan lain. Sebelum dia kembali ke tempat duduknya aku sudah mendapatkan pinjaman pensil dari orang yang duduk tepat di sebelah kananku. Saat gadis itu kembali dan menyodarkan pensilnya, aku langsung bilang “oh makasih ya, ini udah ada kok pensilnya”. Pada saat itu aku gak tau apa yang di rasakan karna fokus ku teralih dengan soal test yang ada di depanku.


    Hari-hari ku selama masa martikulasi dan orientasi pun selesai. Senang rasanya pada akhirnya aku akan mulai belajar di kampus ku dan resmi menjadi seorang mahasiswa. Sesampainya aku dikelas aku menemukan sosok yang tak asing bagiku, ternyata perempuan yang aku ingin pinjam pensilnya pada saat test TOIEC adalah temen sekelasku. Akhirnya hari itu kita berkenalan dan namanya adalah TASYA THALIA OKTASENIA H.


    Semenjak perkenalan itu kita jadi suka berangkat ke kelas bareng dan makan siang bareng. Lama kelamaan kita mulai dekat, mulai suka bertukar cerita satu sama lain, mulai suka gibah (jangan di contoh), dan masi banyak hal yang suka kita lakukan bersama. Kami bedua memiliki kebiasaan yang sama yaitu suka makan, jadi kami sering pergi ketempat makan yang baru apalagi ketempat makan yang lagi ada diskon, pasti akan kami kunjungi.


Tibalah aku dimasa tersuram di dalam dunia perkuliahan ku....................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Which is more important when building or buying a new home: Its location or its size?

Review Restoran Baru korean BBQ Pochajjang di Cikarang

All about my favorite corner in my room